Inilah hal yang paling ditakutkan oleh kami, syarat kelulusan tidak tercapai, sungguh disayangkan kuliah yang cuma setahun (program DI) dengan biaya yang tidak sedikit menurutku harus dapat ending begini. Kebijakan lembaga kampus hanya memberikan kesempatan di tahun berikutnya untuk mengulang (biasa disebut DII di kampus ini).
Tapi gladi nya tetap berjalan sesuai prosedurnya, tidak dihiraukan mereka yang pulang tadi, malah pada sesi penutupnya ditutup dengan kalimat "kalian adalah orang orang yang beruntung, tidak semua diantara kalian (seangkatan) dapat merasakannya. saya ucapkan selamat!!!!". Lansung disambut dengan tepuk tangan dari peserta juga dimeriahkan dengan teriakan teriakan kecil dengan senang "prikitiuwwww" atau apalah itu tadi.
Lansung teringat masa ospek tahun lalu. Kata korsa yang di doktrin kan di otak kita. Sungguh runcing, menusuk otak tembus sampai dalam betul. Pegang teguh kata korsa, paling tidak untuk sesama angkatan kami, angkatan yang pertama memakai seragam biru, ankatan XIV. hhaha. Ada juga kalimat "Kalian masuk sama-sama, ya pulangnya juga harus sama-sama!!!" atau "Apatis kalian!!! Mau lulus sendiri!!! Makan tulang kawan!!". Mungkin ini adalah kalimat turun temurun yang mengalir dari zaman ke zaman di kampus kami. Sekarang dimana korsa itu?
Memang tidak salah kalau kita senang, sangat wajar malah, lagian mereka juga yang pulang tadi tidak melihat kita tertawa disini, mungkin itu yang ada di pikiran kita atau memang tidak pikirkan mereka sama sekali. Mungkin saat kita teriak tadi, mereka masih berpikir keras, bagaimana caranya atau siapa yang bisa bantu bahkan siapa lagi orang yang harus diminta tolongi sekarang?? waktu sudah mepet. Tinggal 4 hari dari hari ini, yudisium akan dilaksanakan. Senior kah? Dosen kah? Pegawai AAK kah? Astur kah? Bagaimana lagi cara untuk menambahkan kekurangan IP yang hanya sebesar NOL KOMA NOL SEKIAN. Rasa sesal juga belum datang mungkin, yg ada cuma terus usaha.
Apa juga yang kita bisa lakukan sebagai teman sekarang? mungkin cuma bisa bantu dengar keluhan kalian atau kasi masukan, tapi misalnya kemungkinan tertidak baik yang terjadi, toh akhinya kita tidak bisa buat apa-apa. kalau seperti itu, disebut apatis kah kita yang lulus duluan? Semoga kalian mengerti teman. Janganlah ada rasa tidak enak. Siapa tau ini bisa bakar semangat kalian kedepannya, jadi orang besar yang punya kuasa untuk bisa bantu orang yang bernasib seperti kalian sekarang. Atau coba ambil teodolit, bidiklah, dan temukan sisi positif dari kejadian ini.
untuk saudara seangkatanku
thx dh mau d baca mamen!!
---jogkomkolio---
terharu kuu aleee bacaq...
BalasHapusapalgi klo ingatq kata2 KORSA " msuk sma2,plg jga sma2 "...
dehh.mkasi ale dah buat ini,moga ini mnjdi semangt tuk ke dpn nya.tuk saudara2 taa tentunya..
Emang keren komkes abadi ni.
BalasHapusJiwa kritis dipancarkan dengan kata-kata yang nyaman.
*bunda:
BalasHapusthnk's bunda
kalimat yang di ajarkan snior dulu
*yuda:
knp harus pake panggilan komkes abadi??
bisa kh skali skali d panggil komisaris kren??
hha